• Breaking News

    Generative AI, Enterprise harus siap

     


     Mengikuti dua hari kegiatan ASEAN - ROK terkait Artificial Intelligence, banyak yang saya lihat sudah dilakukan di berbagai negara.

    Kita tahu, Indonesia sendiri juga telah memiliki roadmap AI, yaitu Strategi Nasional Artificial Intelligence.

    Bila ingin mengakses file ini bisa di https://karya.brin.go.id/id/eprint/13918/1/Artikel_Michael_PR%20Elektronika_2020.pdf

    Tapi bagaimana dengan pemerintahan dan enterprise, atau perusahaan. Sejauh mana harus mempersiapkan diri ?

    Kenali dulu Gen-AI

    Generative AI adalah cabang dari ilmu komputer (computer science) yang melibatkan algoritma unsupervised dan semi-supervised yang memungkinkan komputer untuk membuat konten pengetahuan baru dari konten sebelumnya, yang dapat berupa text, audio, video, gambar, dan kode dalam bentuk short prompts.

    Contoh Gen-AI

    • Open AI’s GPT-3 (large language model [LLM]), DALL-E 2 (image model), and Whisper (speech recognition model)
    • Midjourney (image model)
    • Stability.ai's Stable Diffusion (image model)
    • Google's PaLM and LaMDA (Language Model for Dialogue Application)(large language models)
    • Meta's NLLB (large language model), Make-a-Video (video model), anddata2vec (multimodal)
    • Microsoft's DeepNet (large language model) and MetaLM (multimodal)
    • NASA and IBM working together to create foundation models based on
    • NASA's data sets —including geospatial data

    Masalah dengan Gen-AI

    Meskipun dirasakan akan mendapatkan banyak manfaat, tapi tetap ada saja ada kemungkinan masalah, dan kita sendiri mungkin sudah merasakannya.

    Pertama, Akurasi.

    Kedua, Penggunaan yang salah (misuse)

    Ketiga, Keamanan data dan privasi.

    Bagaimana gunakan Gen-AI ?

    Inilah sangat penting perusahaan, instansi pemerintahan tahu gunakan cara terbaik terkait Generative AI.

    1. Buat environment untuk explorasi berdasarkan prioritas utama. Karena penggunaannya bisa sangat banyak, alangkah baiknya melihat mana yang difokuskan dulu. Misal, untuk menjawab komplain nasabah, pelanggan, maka Gen-AI bisa dipakai.
    2. Buat aturan seputar penggunaan Gen-AI. Karena kemampuannya yang luar biasa, maka harus di"batasi" dengan aturan. Inilah tetap harus ada policy yang kita buat. Lihat resiko nya dulu , cari isu-isu yang berhubungan dengan resiko tersebut, cek terkait privasi dan keamanan data atau sistem. Gunakan standarisasi pengumpulan data, dan lihat kode etik data yang ada, serta kemungkinan diaksesnya. Ingat selalu konsep akuntabilitas dan transparansi.
    3. Terlibat proaktif dalam manajemen perubahan dan dampak Gen-AI terhadap karyawan. Ini seringkali lolos dari pengamatan, padahal dampak dari implementasi Gen-AI tentu akan mengurangi karyawan, karena digantikan oleh sistem AI.
    4. Bermitra dengan partner yang sesuai. Dalam pengembangan AI, seringkali kita hanya melihat basis produk, bukan siapa pengembangnya. Padahal kita harus teliti karena data kita akan diolah oleh platform mereka. Jadi pastikan akuntabilitas dan transparansi yang baik dengan mitra partner vendor AI anda.
    5. Siapkan diri untuk tingkatkan kemampuan karyawan yang akan digantikan AI. Bila AI digunakan untuk membantu di tahap awal, karena Gen-AI, bisa saja seluruh pekerjaan digantikan oleh AI, lalu kemana karyawan yang ada? Inilah gunanya mereka semakin dilengkapi skill nya, misal ke sisi analisis dibandingkan pengumpulan data.
    6. Jaga keamanan data anda. Sistem AI yang dikembangkan, baik internal ataupun external dapat berkembang demikian pesat, atas konten yang ada. Maka harus dipastikan semua aman.

    Mulai dari mana?

    Kadang pertanyaan ini yang ditanyakan ke saya. Saya bilang kembali kepada kebutuhan perusahaan.

    Saya menangani Freshwork, dimana salah satu produknya adalah FreshChat. Dan produk ini bisa diintegrasikan dengan helpdesk (FreshDesk), atau bahkan yang lebih berat lagi, ITSM (FreshService).

    Apa saja di dalam Gen-AI Freshwork ?

    Sejak April , Freshworks menyediakan Freddy AI beta programs yang dapat digunakan untuk : 

    • Summarize Conversations: mendukung agen Freshchat™ dapat melihat kesimpulan secara otomatis dari komunikasi dengan customer untuk mendapatkan konteks, dibandingkan dengan membaca seluruh konten.
    • Rephrase Responses: mendukung agents dapat mengganti dengan Bhasa yang lebih santai dan respon yang cepat.
    • Autocomplete Content: mendukung agents dapat menyimpan keystrokes dan menjawab cepat terhadap pertanyaan customer , dengan prediktif kalimat .
    • Generate Articles: mendukung agents dapat membuat konten artikel knowledge-base konteks , FAQs gunakan generative AI dan simple prompts.
    • Write Email Copy: Tim marketing bisa gunakan Freshmarketer™, yang bisa menulis email lebih baik dan cepat yang meningkatkan kemungkinan email dibuka dan keterlibatan aktif. .Penjual dapat membuat konten email personal disesuaikan dengan prospek individual dengan kebutuhan spesifik dan permasalahan khusus mereka.

    Untuk lebih tahu tentang Gen-AI di Freshwork, silahkan kontak tim kami di sales@dcmmonitoring.com, atau kontak +62 811-1693-266 secara langsung.

    Sumber : https://www.linkedin.com/pulse/generative-ai-enterprise-harus-siap-fanky-christian/?published=t

    No comments

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad