• Breaking News

    Structure Cabling System

    Structure Cabling System



    Structured Cabling System (SCS) merupakan kumpulan konfigurasi dari kabel dan perangkat pendukungnya pada lokasi tertentu yang telah terpasang dengan menggunakan skema perkabelan yang fleksibel dan memudahkan rekonfigurasi melalui sistem patching.

    Setiap SCS adalah unik. Hal ini disebabkan oleh variasi dari :
    1. Arsitektur dari gedung yang merupakan tempat instalasi perkabelan.
    2. Kabel dan perangkat yang terhubung.
    3. Fungsi dari instalasi perkabelan.
    4. Tipe dan karakteristik dari peralatan yang didukung perkabelan, baik saat ini ataupun masa mendatang.
    5. Konfigurasi dari instalasi perkabelan yang telah ada.
    6. Kebutuhan konsumen.
    7. Jaminan yang diberikan oleh pabrik pembuat.

    Meskipun spesifikasi SCS adalah unik untuk setiap instalasi perkabelan, tetapi komponen di dalamnya tetap sama. Standar telah dikembangkan oleh ANSI/TIA/EIA dengan tujuan :
    1. Konsistensi dari desain dan instalasi perkabelan.
    2. Penyesuaian dengan fisik dan kebutuhan transmisi.
    3. Merupakan dasar untuk mengajukan pengembangan sistem atau perubahan lainnya.
    4. Kesamaan dokumentasi.
    Instalasi Structured Cabling System (SCS) menyangkut banyak hal, sebagai berikut:
    A. Backbone Cabling, kabel utama.
    Komponen di dalam Backbone Cabling ini diantaranya :
    i.    Jalur kabel / cable pathways ; shafts, conduits, raceways dan floor penetration.
    ii.    Kabel ( optical fiber, twisted pair cooper, dll )
    iii.    Perangkat penghubung ( connecting blocks, patch panels, interconnections, cross-connections atau kombinasinya )

    Dalam menentukan Backbone Cabling, harus memperhatikan hal-hal:
     i.        Backbone Cabling harus mempertimbangkan perkembangan jaringan kabel yang direncanakan dalam jangka panjang.
    ii.        Backbone Cabling harus mempertimbangkan cadangan kabel untuk perkembangan, dan kemudahan penambahannya.
    iii.        Merencanakan dengan baik jalur routing dan struktur yang diperlukan untuk menghindari EMI (Electromagnetic Interference) yang ada.
    iv.        Penggunaan material pelindung cable seperti pipa/conduit (baik pipa plastik/PVC atau pipa besi/galvanised), flexible rol (untuk jalur kabel yang tidak lurus) baik untuk indoor maupun outdoor

    B. Horizontal Cabling
    Disebut sebagai horizontal cabling karena berjalan di sepanjang lantai atau ceiling dari suatu gedung. Horizontal Cabling terdiri dari :
    i.    kabel yang ditarik secara horizontal yang menghubungkan Outlet / Connector ke HC / FD yang ada.
    ii.    Jalur horizontal yang digunakan untuk mendukung jalannya kabel.

    Beberapa kondisi harus diperhatikan dalam pemilihan horizontal cabling, yaitu:
    i.        Panjang maksimum horizontal cable adalah 90 meter (295 feet).
    ii.        Harus memenuhi standar outlet / connector ANSI/TIA/EIA-568-B.1.
    iii.        Horizontal cabling harus dapat mengakomodasi beragam aplikasi pengguna (voice, data, video) untuk meminimalisasi perubahan di kemudian hari.
    iv.        Jalur kabel dan struktur harus menghindari gangguan EMI.
    v.        Penggunaan material pelindung cable seperti pipa/conduit (baik pipa plastik/PVC atau pipa besi/galvanised), flexible rol (untuk jalur kabel yang tidak lurus) baik untuk indoor maupun outdoor

    C. Patch Panel
    Patch Panel dipasang pada rack dalam Equipment Room, berfungsi sebagai terminasi baik dari backbone cabling ataupun horizontal cabling.

    D. Cable Management
    Cable Management digunakan untuk mengatur perkabelan yang keluar dari dan ke patch panel.

    E. TR (Telecommunication Room) digunakan sebagai tempat untuk cross-conection dan interconnection. Cross-connection diperlukan antara horizontal dan backbone cabling ketika multi-port koneksi ke perangkat. Interconnection hanya diperlukan untuk satu koneksi ke perangkat.

    Produk yang kami gunakan : Tyco AMP, Panduit, Netviel, LS-Cable, Rosenberger, Belden

    Kami juga menyediakan layanan PERAPIHAN CABLING.






    Post Top Ad

    Post Bottom Ad